Ketika Permainan Tak Lagi Menyenangkan

Saya dulu mengira perjudian hanyalah hiburan—sampai saya melihat klien-klien saya memandangi layar setelah tengah malam, jari-jari mereka bergetar bukan karena keberuntungan, tapi karena kesepian. Saya kini bekerja dengan loop dopamin digital—bukan sebagai strategis, tapi sebagai saksi. Setiap putaran terasa seperti bisikan bintang yang berkilat sekali lalu mati. Reel tak membayar. Mereka janji. Dalam praktik terapi saya, saya bertemu wanita-wanita yang berkata: ‘Saya hanya bermain untuk mengingat siapa diri saya.’ Bukan untuk uang. Bukan untuk sensasi. Tapi untuk irama tenang di antara kemenangan—ruang di mana napas melambat.